Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Dzaatun Nithaqaini

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh sahabat Fillah komunitas blogger Bengkel Diri yang di Rahmati Allah. Apa kabar semuanya? Semoga Allah senantiasa menatap kita dengan tatapan penuh cinta, berada dalam naungan kasih sayang-Nya. Aamiin Ya Rabb...  Baiklah sahabat, karena pekan ini tema nulis bareng kita disini adalah tentang Siroh Sahabiyah. Maka saya mencoba ikutan berpartisipasi untuk ikutan bareng kalian semua para Ukhti-ukhti dan Umma-Umma sholehah dan tentunya Ustadzah tercinta yang melalui perantaranya lah keinginan utuk terus menulis akan diasah (Jazakillah Khairan Katsiran Ustadzah, semoga Allah selalu melindungi Ustadzah dan keluarga) doa yang sama untuk sahabat Fillah para blogger komunitas Bengkel Diri. Tanpa memperpanjang muqadimah, kita mulai yaaa Rasulullah memberinya gelar Dzaatun Nitaqaini, ia adalah Asma’ binti Abu Bakar adalah putri Abu Bakar dari istrinya Quthailah binti Abdul Uzza Al Amiriyyah yang telah diceraikannya semasa jahiliyah karena tida

Penghambat Kebahagiaan

Gambar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat blogger bengkel diri yang Insya Allah disayangi Allah, keluarga, sahabat dan juga  tetangga 😍 Teriring doa dari sudut bumi Allah yang berada diujung pulau sumatera, semoga sahabat selalu berada dalam lindungan Allah, diberikan kesehatan, diberikan nikmat iman dan islam. Aamiin Ya Rabbana... Sahabat, kali ini saya mau menuliskan tentang satu hal yang menjadi penyebab tidak bahagianya kita atau yang menjadi penghambat kebahagiaan kita. Kita berharap akan bahagia, baik di dunia maupun di Akhirat. Sering kita melantunkan doa ini, bukan begitu sahabat? Namun terkadang kita tidak sadar bahwa kita sendirilah yang menghambat kebahagiaan itu menghampiri kita. Lewat apa? Lewat tingkah laku kita yang salah satunya adalah dengan tidak mau memaafkan orang lain yang berbuat salah pada kita.  Allah telah mengingatkan kita dalam Q.S Asy-Syura : 40 “ Maka barang siapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggunga

Siapa yang paling setia?

Gambar
Sesungguhnya sahabat yang paling setia dan sebaik-baiknya teman karib adalah amal shalih yang dimiliki oleh seseorang. Dan tidaklah ada yang akan ikut bersamanya ke dalam kuburnya kecuali amal shalihnya tersebut. Al-Bazar meriwayatkan di dalam Musnadnya dan juga Al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman, hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Permisalan seorang manusia dengan harta dan amalannya adalah seperti seseorang yang memiliki tiga teman. Salah seorang dari mereka berkata kepadanya: “Saya akan senantiasa bersamamu selama kamu masih hidup, adapun jika kamu mati maka kamu bukan temanku lagi, dan saya bukan milikmu lagi.” Ketahuilah bahwasanya dia ini adalah HARTANYA. Dan teman yang lainnya berkata: “Saya akan senantiasa bersamamu, namun jika kamu telah sampai di dalam kuburanmu (mati), maka kamu bukan bagian dariku lagi, dan aku bukan milikmu lagi.” Ketahuliah bahwasanya dia ini adalah ANAKNYA. Kemudian teman yang terak

Tips Melawan Malas

Gambar
Saat ini, saat hanya berada dirumah saja. Kesehariannya terjauhnya teras depan saat menyiram tanaman, teras samping saat menjemur pakaian. Jadi peluang untuk bermalas-malasan itu terbuka lebar. Malas ini bisa menyerang siapa saja dan kegiatan apa saja. Malas Dhuha, enakan main hp (duuh padahal main hp terus kenapa tidak diserang malas yaaa) Malas tilawah, enakan tiduran terus baca novel dengan ketebalan 3inci kuat sampe tamat. Malas nyupir (nyuci piring) padahal dapur berantakan, malah milih rebahan, padahal kita tahu, dapur hanya menanti sentuhan lembut tangan kita. Malas nge-zoom karena memang malas πŸ˜‚πŸ˜‚ padahal kerjaan menunggu disana.... Terus, terhentak dari malas saat baca tulisan ini dari salah seorang teman virtualπŸ˜€ Jadiiii, kuingin berbagiiiii Yuk kita baca, jadikan obat anti malas. ____________ Seringkali datang rasa malas dalam benak kita untuk melakukan amal ketaatan yang sebenarnya ringan, itulah lihainya setan dalam menggoda manusia. Diantara tips untuk me

Yang Tertinggal Bukan Pemenang

Gambar
Menjadi alumni suatu madrasah mempunyai tanggung jawab tersendiri buat kita. Kita harus menjaga dengan baik nama madrasah itu sebagai bentuk terimakasih bahwa kita telah ditempa didalamnya. Kita harus terus menerapkan setiap disiplin ibadah dan disiplin ilmu yang telah diajarkan dalam madrasah. Kita harus benar-benar menjalankan setiap aktivitas sebagaimana madrasah menempa kita menjadi lebih baik dan lebih bersemangat untuk   terus meningkatkan status kita sebagai hamba. Ya, madrasah itu adalah madrasah Ramadhan. Sebulan penuh kita telah ditempa dalam madrasah, dengan semangat menggebu kita terus memperbanyak amalan dan kita benar-benar menerapkan QS Al-Baqarah ayat 148 “....Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Dimana saja kamu berada, pasti Allah mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” Maka selepas Ramadhan ini, kita telah menjadi alumni madrasah Ramadhan. Semua kita menjadi alumni, namun apakah semua alumni meraih kemenangan?