Pengingat diri


"Siapa yang hari ini masih sama seperti hari sebelumnya, maka ia telah merugi"
___________
Pengingat diri

Sudah meningkatkah amalanmu dari yang kemarin?
Tilawahmu, sudah bertambah kah?
Sholatmu, masih ontime bersamaan dengan berkumandangnya adzan?
Sholat sunnahmu, masih mengiringi sholat wajibmu kan? Adakah rokaat yang bertambah? Atau malah sholatnya yang tertunda kemudian terlupa?
Berbuat baik apa hari ini?
Sedekah apa hari ini?
Sudah tersenyum hari ini?
Adakah yang tersakiti oleh lisan dan gerakanmu?
.
Wahai diri, terus perbaiki semua rutinitas harianmu, dari hari ke hari... dari wakti ke waktu, bisa jadi, waktumu sudah dekat & belum terlambat jika nafasmu, aliran darahmu masih membersamaimu

Komentar

  1. sharing-an15 Februari 2020 pukul 13.33

    😭😭😭

    BalasHapus
  2. Ajeng_safarina15 Februari 2020 pukul 14.48

    Makasi bgt tulisannya, udah ngingetin..
    Salam kenal mba

    BalasHapus
  3. Tiaraatikaa15 Februari 2020 pukul 15.34

    😭 Terimakasih sudah mengingatkan mbaaakk

    BalasHapus
  4. Sent Down From Heaven15 Februari 2020 pukul 16.07

    MasyaAllah, terima kasih sudah diingatkan mba :)

    BalasHapus
  5. Agustria Reskasari15 Februari 2020 pukul 20.39

    jadi pengingat untuk diriku juga, thanks mba :)

    BalasHapus
  6. JennaRa17 Februari 2020 pukul 09.08

    Masya Allah..jazakillah khayr remindernya mba..saalam kenal🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langitmaghrib21 Februari 2020 pukul 20.52

      Wajazakallahu khairan Mbak.. pengingat untuk yang nulis nih, biar jalannya ga kekiri-kanan hehe
      salam kenal kembali Mbak :)

      Hapus
  7. Iva C Wicha17 Februari 2020 pukul 09.44

    Duh mba, padat tpi mak jleb bgt ini...makasih pengingatnya ya mba

    BalasHapus
  8. Dian Sofyan Desman17 Februari 2020 pukul 10.36

    MasyaaAllah jazakillah khairan pengingatnya mba🙏😍

    BalasHapus
  9. Monika danni19 Februari 2020 pukul 07.43

    masyaAllah, terima kasih mba, sudah mengingatkan kembali

    BalasHapus
  10. Febrina19 Februari 2020 pukul 08.35

    Terima kasih remindernya, Mba

    BalasHapus
  11. W. Wulandari19 Februari 2020 pukul 09.04

    😭😭😭😭 makasih telah diingatkan mba

    BalasHapus
  12. Yanti Permayanti19 Februari 2020 pukul 11.38

    astaghfirullah...
    muhasabah diri...terima kasih pengingatnya 🙏🙏

    BalasHapus
  13. Dyah Mira Pratiwi19 Februari 2020 pukul 14.23

    Jazakillah khayr sudah diingatkan mba ❤️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langitmaghrib21 Februari 2020 pukul 20.48

      Wajazakallahu khairan Mbak,
      pengingat untuk yang nulis nih hehe

      Hapus
  14. dr.S.Dian Wulandari19 Februari 2020 pukul 16.11

    Setuju sekali mba...

    BalasHapus
  15. Cerita Jingga19 Februari 2020 pukul 22.46

    Terimakasih sudah berbagi mbak, semoga kita semua bs menjadi manusia yg lebih baik lagi dari sebelumnya ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langitmaghrib21 Februari 2020 pukul 20.47

      Aamiin Ya Rabb...
      Yuk saling mengingatkan dan mendoakan :)
      #bergandenganmenujukebaikan

      Hapus
  16. chairina bawazir 20 Februari 2020 pukul 10.03

    Semoga kita tidak termasuk orang orang yang merugi, aamiin

    BalasHapus
  17. nunung nurlaela20 Februari 2020 pukul 22.34

    Semoga kita bukan tergolong orang-orang yang merugi. Aamiin

    BalasHapus
  18. annisalestari21 Februari 2020 pukul 23.13

    terima kasih sudah diingatkan melalui tulisan ini mba :(

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Tertinggal Bukan Pemenang

Gambar
Menjadi alumni suatu madrasah mempunyai tanggung jawab tersendiri buat kita. Kita harus menjaga dengan baik nama madrasah itu sebagai bentuk terimakasih bahwa kita telah ditempa didalamnya. Kita harus terus menerapkan setiap disiplin ibadah dan disiplin ilmu yang telah diajarkan dalam madrasah. Kita harus benar-benar menjalankan setiap aktivitas sebagaimana madrasah menempa kita menjadi lebih baik dan lebih bersemangat untuk   terus meningkatkan status kita sebagai hamba. Ya, madrasah itu adalah madrasah Ramadhan. Sebulan penuh kita telah ditempa dalam madrasah, dengan semangat menggebu kita terus memperbanyak amalan dan kita benar-benar menerapkan QS Al-Baqarah ayat 148 “....Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Dimana saja kamu berada, pasti Allah mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” Maka selepas Ramadhan ini, kita telah menjadi alumni madrasah Ramadhan. Semua kita menjadi alumni, namun apakah semua alumni meraih kemenangan?
Baca selengkapnya

Penghambat Kebahagiaan

Gambar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat blogger bengkel diri yang Insya Allah disayangi Allah, keluarga, sahabat dan juga  tetangga 😍 Teriring doa dari sudut bumi Allah yang berada diujung pulau sumatera, semoga sahabat selalu berada dalam lindungan Allah, diberikan kesehatan, diberikan nikmat iman dan islam. Aamiin Ya Rabbana... Sahabat, kali ini saya mau menuliskan tentang satu hal yang menjadi penyebab tidak bahagianya kita atau yang menjadi penghambat kebahagiaan kita. Kita berharap akan bahagia, baik di dunia maupun di Akhirat. Sering kita melantunkan doa ini, bukan begitu sahabat? Namun terkadang kita tidak sadar bahwa kita sendirilah yang menghambat kebahagiaan itu menghampiri kita. Lewat apa? Lewat tingkah laku kita yang salah satunya adalah dengan tidak mau memaafkan orang lain yang berbuat salah pada kita.  Allah telah mengingatkan kita dalam Q.S Asy-Syura : 40 “ Maka barang siapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggunga
Baca selengkapnya

Kenangan Dalam Lembaran Kertas

Gambar
Sore itu Bang Mada dan Bang Midun berkunjung ke rumah Haji Mudir untuk pertama kalinya. Maklum, ia adalah penghuni baru di wilayah itu yang pindah karena terkena gusuran. Pandangan Bang Mada terpaku pada sebuah kertas yang dibingkai dengan cantik dan tergantung di dinding, bersama dengan foto-foto keluarga. Kertas itu bergambar sepasang orang tua, dengan anak kecil di tengah mereka berdua.  Gambarnya pun tidak bagus, seperti karya anak TK yang dibuat dengan krayon. Setiap tokoh dalam gambar tersebut diberi nama di bagian atas kepalanya; Ayah, Bunda, Dede.  Tulisannya pun tampak benar seperti ditulis oleh anak-anak yang baru belajar menulis. Pasti anak yang ada dalam gambar itu tengah menggambarkan dirinya sendiri. Begitulah menurut Bang Mada.  "Itu gambar hasil karya anak saya Bang, kenang-kenangan waktu ia di rumah sakit!" Haji Mudir membuka pembicaraan lebih dulu ketika melihat tamunya itu tersedot perhatiannya dengan gambar tersebut.  "Kenang-kenangan? Ma
Baca selengkapnya