Agar Ramadhan Lebih Produktif


Waktu yang berlalu tidak akan dapat terulang kembali, tidak pula dapat di update karena memang ia akan tetap berlalu, tetap akan meninggalkan kita yang terpaku dan menunggu malas beranjak dari dalam diri. Untuk dapat memanfaatkan waktu dengan baik maka kita harus punya niat yang kokoh. mintalah pada Allah Sang Pemilik Hati agar kita tetap diteguhkan dalam iman dan taqwa, berjalan diatas kebenaran serta istiqomah dalam setiap langkah. Selanjutnya kita juga harus punya  ilmu yang tepat dan memang punya acuan yang jelas dalilnya agar amalan kita termasuk kedalam amalan yang diterima, kita juga harus punya persiapan yang matang, agar kelak kita tidak akan menyesal karena telah tertinggal. Bukankah pemenang dalam ramadhan adalah menjadikan kita lebih bertaqwa? Maka untuk menjadi seorang pemenang maka kita harus mempertahankan keimanan dengan amal sholeh agar dapat meraih ketaqwaan. 

Untuk meraih taqwa tentunya kita harus berusaha dengan maksimal karena banyak hal yang harus dilawan dengan berbagai godaan yang melenakan. Godaan itu lebih menggiurkan dari pada usaha, kawan ๐Ÿ˜  godaan tidak membuat berlelah-lelah dalam berjuang, jelas menggoda kan? hehe 


Seperti bulan-bulan lainnya yang terus berlalu dan diri ini masih hanya begitu-begitu saja, dengan keimanan yang naik turun dengan tidak jelas, bermalas-malas dengan terang-terangan, sedangkan keinginan untuk menjadi lebih baik tergilas hanya sebatas ingin saja. Maka, Alhamdulillah saat ini masih diberi kesempatan untuk menyambut bulan yang mulia, bulan yang lebih baik dari seribu bulan, bulan Ramadhan. Maka manfaatkanlah dengan baik kesempatan ini. Karena kesempatan yang baik tidak akan dapat terulang. Tidak ada garansi yang memberikan jaminan bahwa dapat bertemu Ramadhan selanjutnya, bahkan untuk bertemu esok saja belum pasti, jangankan esok, entah belum tiba waktu berbuka diri ini telah tiada...  

  Sama seperti bulan lainnya, bulan Ramadhan ini juga akan akan terus berjalan meninggalkan kita yang punya keinginan untuk menjadi lebih baik namun tanpa usaha yang jelas, maka agar pertemuan dengan bulan mulia ini bermanfaat maka kita haruslah manfaatkannya dengan baik, dengan niat yang Lillahi ta’ala, dengan ilmu yang lengkap untuk menyambutnya, dengan target-target persiapan yang matang dan pelaksanaan yang tidak ditunda-tunda serta tanpa nanti dan tapi. Karena bila niat kita telah benar-benar kokoh Lillahi ta'ala, kemudian malakatul maut menjemput maka kita telah tercatat melakukan berbagai persiapan yang telah kita buat. 

Sebagai orang yang beriman dan menginginkan menjadi insan yang bertaqwa maka sudah sepantasnya saat bertemu dengan bulan Ramadhan kita memanfaatkannya dengan baik, memuliakannya dengan berbagai jamuan amal sholih. Selain niat, maka kita harus punya persiapan fisik yang matang seperti memperbanyak puasa pada bulan sya’ban agar tubuh kita tidak kaget dengan puasa sebulan penuh yang akan kita laksanakan. Kemudian kita juga memperbanyak doa agar Allah mengizinkan kita bertemu dengan Ramadhan, agar kita dapat beribadah dengan maksimal dibulan ramadhan, memperbanyak taubat agar kita benar-benar menyambut Ramadhan dengan mendapatkan ampunan Allah Maha Pengampun. Ustadz Oemar Mita, menyampaikan bahwa “kenapa kita sulit mempertahankan ketaatan dibulan Ramadhan? Karena sesungguhnya dosa itulah yang menghilangkan kenikmatan ibadah kita. Mungkin kita sering menjadi korban, ketika bulan Ramadhan kita malah sibuk memikirkan dunia. Sibuk untuk mencari takjil dan lupa untuk memperbanyak doa saat mendekati waktu berbuka, sibuk mempersiapkan makan sahur hingga lupa beristighfar dan qiyamullail” jadi sangat penting untuk berdoa dan memperbanyak taubat menyambut bulan yang mulia ini.


Nah, agar ini kita menjadi lebih produktif setelah memperbanyak taubat dan do’a yang harus dilakukan adalah paham ilmunya. Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata, “Orang yang beribadah tanpa adanya ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada penuntun” jadi, agar ramadhan kita tidak sia-sia dan menjadi ramadhan yang bermakna maka kita harus mempelajari ilmu yang terkait dengan puasa. Seperti apa itu puasa, siapa saja yang harus berpuasa, hal yang membatalkan puasa, sunnah-sunnah saat berpuasa dan hal lain terkait puasa yang memang harus kita ketahui. 


Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah dalam buku fikih wanita mengatakan bahwa menurut bahasa puasa adalah menahan, sedangkan menurut syari’at puasa dalam menahan diri secara khusus dalam waktu dan syarat tertentu. Menahan disini termasuk menahan diri dari makan, minum dan berhubungan badan serta seluruh macam syahwat dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Puasa diwajibkan bagi setiap orang yang muslim yang berakal sehat dan telah baligh. Kemudian orang yang mendapatkan keringanan tidak berpuasa adalah wanita hamil dan menyusui (jika khawatir pada kesehatan ia dan bayinya bila ia tetap berpuasa), dan musafir dengan ketentuan harus mengganti puasa dihari lain sebanyak puasanya yang tertinggal. Kemudian untuk orang yang sakit (tidak ada kemungkinan untuk sembuh) dibolehkan untuk membayar fidyah. Kemudian untuk orang yang telah renta, dimana kondisi tubuhnya tidak kuat untuk berpuasa, jika ia tetap berpuasa maka ia akan sakit maka ia dibolehkan tidak berpuasa dengan membayar fidyah.

Hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan batalnya puasa kita adalah makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, haidh dan nifas, keluar mani saat bercumbu dengan istri, dan berhubungan intim dengan sengaja. Kemudian hal yang merusak puasa adalah berkata dusta, sia-sia, bertengkar, menggunjing, dan berbagai macam maksiat lainnya. Jika puasa dilakukan secara sempurna maka kita akan mempunyai jalan kita untuk meraih taqwa, seperti yang telah disebutkan dalam QS Al-Baqarah ayat 183, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Orang yang melakukan perbuatan perusak puasa, puasanya tetap sah, namun tidak mendapat ganjaran yang sempurna di sisi Allah, yang ada hanya lelah saja menahan lapar dahaga, sayang sekali kan kalau kita tidak paham ilmu tentang pembatal dan perusak puasa ini padahal puasa ini benar-benar dipersembahkan untuk Allah semata jadi jika kita merusak dan membuatnya batal tidak ada yang akan kita persembahkan kepada Allah, Rabb semesta alam.

Sebagaimana diketahui bahwa pada bulan Ramadhan setiap amalan akan dilipat gandakan maka puasa yang kita laksanakan haruslah disertai dengan hal-hal yang sunnah dilakukan saat berpuasa seperti 

a). Menyegerakan berbuka, Jika adzan maghrib telah berkumandang maka kita diperintahkan untuk segera berbuka. Hal ini didasarkan pada hadist Rasulullah “Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa” (Muttafaqun Alaih)
b). Makan sahur, disunnahkan bagi yang akan berpuasa untuk makan sahur. Hal ini didasarkan pada hadist yang diriwayatkan Anas bin Malik, dimana Nabi bersabda “Makan sahurlah, karena sesungguhnya makan sahur itu mengandung berkah” (Muttafaqun Alaih). Juga dari Amr bin Al-‘Ash, ia berkata Rasulullah bersabda “Perbedaan antara puasa kita (umat islam) dengan puasa ahlul kitab terletak pada makan sahur” (HR. Muslim, Abu Dawud dan At-Tirmidzi). Kemudian disunnahkan juga untuk mengakhirkan waktu sahur sampai mendekati fajar karena itu akan meringankan menjalani ibadah puasa. Semua makanan dan minuman yang dihalalkan boleh digunakan untuk makan sahur, sebagaimana Rasulullah bersabda “Sahur adalah berkah. Karenanya janganlah kalian meninggalakannya meski hanya meminum seteguk air. Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas orang-orang yang sahur” (HR. Ibnu Majah). Selain itu disunnahkan makan sahur dengan beberapa butir kurma, sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah yang menceritakan, “Senikmat-nikmatnya sahur bagi orang mukmin adalah dengan beberapa butir kurma” (HR. Abu Dawud). 
c). Berdoa ketika berbuka, Rasulullah bersabda “Ada tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak, yaitu orang yang berpuasa sehingga berbuka, imam yang adil dan orang yang didzolimi” (HR. At-Tirmidzi).
 d). Memberi makan bagi orang yang berpuasa, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpausa itu sedikit pun juga” (H.R. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad, shahih). 
e). Memperbanyak beribadah dan menghidupkan malam-Nya dengan qiyamul lail dan memperbanyak doa serta mohon ampunan pada Allah dan berusahalah agar dapat meraih malam lailatul qadr. Sebagaimana Rasulullah mengatakan bahwa “Carilah lailatul qadar pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari). Agar dapat meraihnya dengan mudah, bisa dengan melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir di masjid, yaitu berdiam walau beberapa waktu di masjid dalam rangka ibadah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri biasa melakukan i’tikaf selama sepuluh hari terakhir dari Bulan Ramadhan. Mengingat saat ini ramadhan kita berada dalam masa pandemi, maka kita dapat melakukan dirumah bersama dengan keluarga. Akan sangat indah bila kita bersama keluarga orang-orang yang kita sayangi dapat meraih malam lailatul qadr bersama-sama. Namun hal itu bukanlah menjadi penghalang bagi kita untuk terus meningkatkan iman dan taqwa kita, karena tetap saja dalam kondisi kita seperti apapun, Ramadhan tetaplah bulan dimana amalan dilipat gandakan. Semoga Allah segera mengangkat kembali tentaranya yang bergeriliya dibumi-Nya hingga kita dapat beraktivitas seperti biasa, sholat berjamaah di rumah-Nya, meramaikan majelis ilmu dan bersilaturahim seperti biasa. Aamiin Ya Rabbana... 
f). Memperbanyak sedekah dan beribadah, karena Rasulullah telah memberikan contoh pada kita, dimana Beliau, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk yang begitu giat melakukan amalan kebaikan, juga bersedekah di bulan Ramadhan dibandingkan waktu lainnya. 
g). Memperbanyak tilawah dan mentadabburi Al Quran. Karena Bulan Ramadhan disebutkan, “Bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran” (Q.S. Al Baqarah : 185). 
h). Melaksanakan Salat tarawih. pelaksanaannya disunnahkan secara berjamaah baik bagi laki-laki dan perempuan. Keutamaannya di antaranya disebutkan dalam hadits Abu Hurairah, “Siapa saja yang melakukan salat tarawih atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (Muttafaqun ‘alaih). Salat tarawih yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah 11 raka’at. Namun menurut mayoritas ulama, salat tarawih tidak dibatasi jumlah rakaatnya. Shalat tarawih boleh dikerjakan dengan rakaat yang sedikit maupun banyak. Karena saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya mengenai salat malam, beliau tidak memberikan batasan. Untuk masa pandemi ini sholat tarawih berjamaah dapat diakukan dirumah bersama keluarga untuk menjalin kedekatan dan ikatan emosional dan kasih sayang antara keluarga.

Nah, setelah paham ilmu dan segala hal yang berkaitan dengan puasa. Maka hal selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah membuat to do list. Untuk saat ini telah berseliweran digrup-grup WA kita jurnal ramadhan (saya pakai Ramadhan Journal by Moonplanner.id).
Sebenarnya tidak harus pakai jurnal ramadhan juga sih, kita dapat membuat ramadhan planner dengan mencatat pada notes kita (tidak disarankan hanya mengingat-ingat apa yang kita lakukan kemarin dan apa yang akan dilakukan hari ini. Kenapa? Karena kita tidak akan termotivasi untuk lebih baik lagi dalam setiap ibadah yang kita laksanakan). Jadi agar lebih fokus, istiqomah pada peningkatan ibadah, penggunaan jurnal ramadhan Insya Allah sangat membantu.

Dalam jurnal ramadhan, banyak hal yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan kita ide-ide ibadah yang akan kita laksanakan serta dapat mendukung target-target yang akan kita laksanakan selama berpuasa, amalan-amalan sunnah yang harus kita tambah dan memperbaiki ibadah-ibadah kita. Nah, didalam jurnal ramadhan ini kita tinggal mengisi target-target pribadi yang akan kita capai selama sebulan penuh (Insya Allah akan terbawa menjadi kebiasaan pada bulan-bulan berikutnya setelah ramadhan).

Dalam jurnal ini kita dapat juga menuliskan target ibadah yang akan kita lakukan dan untuk merutinkan setiap ibadah harian yang selama ini mungkin terlewat begitu saja karena kesibukan atau hal lain seperti menunda hingga tertinggal atau memang tidak melaksanakannya karena hanya berfikir cuma ibadah sunnah.


Kemudian akan ada ramadhan checklist dimana kita akan mengisinya sesuai dengan ibadah yang kita laksanakan, hal ini tentu saja dapat memacu kita untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin, melawan rasa malas untuk beribadah dan tentu saja dengan niat Lillahi ta’ala.

Dalam jurnal ini dapat juga ditambahkan target hafalan kita untuk suroh-suroh dan hadis-hadist.



Dalam jurnal ramadhan ini juga ada evaluasinya juga loh, dimana kita dapat melihat kembali apakah amalan kita terlaksana dengan baik, ada peningkatan dan telah rutin dilaksanakan. Terus, bisa membuat kita malu pada diri kita sendiri betapa banyaknya kita bersantai hari ini padahal jatah waktu kita sama seperti kemarin. 



Dan yang paling penting untuk diingat adalah jangan pernah menunda-nunda segala perbuatan kita untuk hari ini, karena menunda-nunda itu sangat berbahaya, menjadikan malas menggunung hingga terlena dengan kebiasaan lama. 


Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menjadi pengingat pada diri agar terus belajar menjadi lebih baik tidak hanya pada bulan Ramadhan, tapi pada bulan-bulan selanjutnya. Hingga diri ini dapat me-Ramadhan-kan diri dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan full barokah. Aamiin...

Komentar

  1. Saya justru semangat dengan adanya jurnal Ramadhan.. kalo lupa ngisinya rasanya Hari lewat begitu saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener Mba. Kita bersemangat utk terus meningkatkan ibadah kita.
      Barakallah Mbaa

      Hapus
  2. Trimakasih remindernya mba.. jurnalnya sama kita dari moonplanner.id. Smoga kita selalu istiqomah dan makin baik dari hari ke hari.. aamiin..

    BalasHapus
  3. MasyaaAllah...lengkap banget mba
    Tq for sharing
    Semoga sehat selalu...aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Doa yg sama buat Mba & keluarga, Aamiin Ya Rabb...

      Hapus
  4. MasyaAllah, Jazakillahu khoir, makasi Mba sharingnya.. Terutama untuk poin pengingat ibadah-ibadah yang baik di bulan Ramadhan..

    BalasHapus
  5. Strategi saya pribadi kalau pakai jurnal biasanya cuma saya sendiri yg rutin, karena saya mau keluarga saya juga ikut..jadinya saya lebih milih ngeprint cheklis ramadhan daily d dinding..jadi semuanya bisa ikut cheklis deh..hehe semangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, gitu keren jg ya Mbak. Jd bisa saling menyemangati antar keluarga

      Hapus
  6. Aq pake jurnal ramadhan tahun ini.. biar tercatat dan agar tetap istiqomah

    BalasHapus
  7. Kalau aku belum kadang ga konsisten ceklis kalau pake jurna ๐Ÿ˜‚
    Btw karena tulisannya kecil kalau bisa warna nya di hitamin mba biar lebih jelas ๐Ÿ˜Š buat yang matanya minus kaya aku butuh effort lebih buat baca ✌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi syukron Mbak
      Sama sih minus jg. Cm krn buka dr lapi ga berasa imutnya huruf๐Ÿ˜
      Maafkan adek Rani ya Kaka Rina ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

      Hapus
  8. Masya Allah, lengkap banget mba sharingnya ๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†

    BalasHapus
  9. MASYA Allah, paket komplit ini tulisannya mba..

    BalasHapus
  10. Terima kasih sharingnya mba. Setuju tentang pentingnya jurnal buat evaluasi, semoga menjadi jalan agar kita bisa lebih baik ya mba. Aamiiin

    BalasHapus
  11. MasyaaAllah
    Jleb banget yang kutipan perkataan Ust.Oemar Mita , jazaakillahu khairan atas remindernya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba. Semoga kita termasuk dlm golongan yg diampuni dosa2nya, Aamiin...

      Hapus
  12. MasyaAllah ruarr biasa ini tulisan referensi terlengkap utk informasi paket Ramadhan.. Jazakillah khayr reminder nya mb

    BalasHapus
  13. Keren bgt, ini referensi tulisan lengkap Ramadhan planner sy pikir❤️

    BalasHapus
  14. Jurnal kita sama mbak.... hihihiiii
    Dan sharingnya lengkap sekali :)

    BalasHapus
  15. aku pernah punya journal juga tapi lupaaaa mulu ceklis2 nya wkwk. jadinya skr aku pake aplikasi yaumi hehe ๐Ÿ˜

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe
      Biar ga lupa covernya tempel didinding depan meja kerja yg menghadap kasur, jd kalo lupa dia melambai2 Mba๐Ÿ˜

      Hapus
  16. Aku kok suka males kalo suruh nyatet yang beginian ya Mba. Udah pernah coba tulis manual ataupun pake aplikasi tapi tetep stag. Ada saran atau tips kah Mba biar ga males lagi dan bisa konsisten?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Males sih ga ad obatnya ya Mbak hehe
      Awalnya agak2 dipaksain aja mungkin, abis itu lama2 jd terbiasa Mbak ๐Ÿ˜ semangatttt

      Hapus
  17. Kebanyakan orang menganggap bulan puasa..janaya sekedar menahan lapar dan dahaga....serta berbuat baik, berbuat baik juga hanya sebatas, tidak ghibah,tidak tipu-tipu, tapi kebaikan yang seharusnya adalah...ibadah yang benar -benar menambah keiman kita dan amalan kita, syukron atas sheringnya mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aiyuk kita ngasih contoh & ngasih tau keluarga, teman, kalau saat puasa itu banyaks yg bisa kita kerjakan biar dpt pahala berlipat๐Ÿ˜Š

      Hapus
  18. memaknai puasa ramadhan , banyaknya org memaknai hanya sebatas menahan lapar dan dahaga, serta berhenti ghiba,tidak tipu", tapi kalau bisa memaknai ramadhan yg sesungguhnya adalah melakukan ibadah untuk memperoleh ridho dan ampunan dari Allah atas dosa yang kita perbuat , syikron sharingnya mba

    BalasHapus
  19. sepakat mba, menunda-nunda itu bikin nyandu dan jadi ga bermanfaat ya...

    BalasHapus
  20. To.do list sebenarnya bermanfaat bgt, cuma buat ku yg kadang suka cek kdng suka luoa dan kelewat berapa hari akhirnya kelewat trs hadeh..
    Btw tulisannya bagus mba ๐Ÿ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitu ingat langsung buat, biar ga lupa lg hehe

      Hapus
  21. Masa WFH ini saya sering ingat surat Al-Ashr mba. Biar waktunya bermanfaat. Takut kalau waktunya sia-sia, padahal Ramadan ini dikasih waktu yg lapang oleh Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener, banyak waktu kita beribadah meskipun tetap disela berkegiatan ya Mbak (dan jelas terasa beda saat memang harus bekerja diluar)
      niatkan terus memperbaiki diri yuk :)
      Semoga kita mampu memaanfaatkan waktu dgn baik, Aamiin...

      Hapus
  22. Keren jurnal ramadhannya. Sangat bermanfaat banget ya. Jadi support untuk selalu konsisten melakukan to do list tiap harinya. Semangat terus ya ๐Ÿ˜

    BalasHapus
    Balasan
    1. huwaaaa Ustadzah, jd malu akutuh
      Jazakillah khairan Ustadzah dah dibagi ilmu & semangatnya๐Ÿ˜๐Ÿ˜

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Tertinggal Bukan Pemenang

Penghambat Kebahagiaan

Kenangan Dalam Lembaran Kertas