Grand Design Iblis

Setelah Allah menciptakan Nabi Adam as, Allah kemudian memberikan perintah kepada para malaikat untuk bersujud kepada Adam, semua malaikat bersujud kecuali iblis, dia menolak untuk bersujud kepada Adam karena merasa lebih hebat dari segi asal penciptaannya, dia berasal dari api sedangkan Adam berasal dari tanah. Karena kesombongan inilah Allah kemudian melaknat dan mengusir iblis dari surga, kejadian ini dapat kita lihat dalam QS Shaad : 75 – 78

“(Allah) berfirman, “Wahai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku Ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?”

“(iblis berkata) “aku lebih baik daripadanya, karena engkau ciptakan aku dari apu sedangkan dia Engkau Ciptakan dari tanah”

“(Allah) berfirman “kalau begitu keluarlah kamu dari surga! Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk”

“Dan sungguh, kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan”

Berangkat dari kesombongan inilah iblis tidak pernah berhenti untuk menggoda, merayu dan menyesatkan manusia. Allah telah memberi penangguhan kepada iblis sampai hari kiamat dan iblis telah bersumpah akan menyesatkan semua manusia kecuali orang yang diberi taufik untuk menaati segala petunjuk dan perintah Allah. Hal ini disebutkan pada ayat selanjutnya. Dimana Allah juga telah menyebutkan tempat bagi para iblis dan pengikutnya adalah neraka jahannam.

Sejak mendapat surat izin untuk menggoda semua hamba Allah, maka iblis mengibarkan bendera permusuhan yang terlihat indah dalam pandangan manusia, membisikkan pada manusia tidak adanya hari kebangkitan, tidak ada surga dan neraka, iblis menghiasi perkara-perkara dunia dengan berbagai keindahan yang membuat manusia terlena, terpesona dan terpana hingga tanpa sadar penjemputan kematian telah tiba dan penyesalan tiada berguna.

Imam Ibnu Qayyim mengatakan, iblis menggoda manusia melalui 6 jebakan (sebagaimana dihimpun dari tausyiah yang disampaikan Ust Oemar Mita)

1. Kesyirikan dan kekufuran

Iblis menjerat manusia agar terjerumus kedalam kesyirikan karena iblis tahu bahwa syirik itu adalah dosa yang paling besar dan dapat menghapus semua amalan dan bila manusia dijemput kematian dalam keadaan syirik maka Allah tidak akan mengampuninya. Sebagaimana telah disampaikan dalam QS An-Nisa : 48 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah. Sesungguhnya ia telah berbuat dosa yang besar”

Allah kembali mengulang peringatan tentang syirik pada QS Az-Zummar : 65 “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”

Rasulullah juga telah bersabda : “Barang siapa mati dalam keadaaan menyekutukan Allah dia akan masuk kedalam neraka, barang siapa mati tidak menyekutukan Allah dia akan masuk kedalam surga” (HR Bukhari)

Syirik inilah jebakan utama yang paling dahsyat dan sangat mengerikan yang dipasang iblis dengan kekuatan penuh yang dimilikinya karena ini adalah penentu surga dan nerakanya setiap manusia. Dan mayoritas manusia telah terperangkap dalam jebakan utama ini.

2. Bid’ah

Bila manusia telah lolos dari jebakan utama, bukan berarti dia telah mengibarkan bendera kemerdekaan, bendera permusuhan iblis terus menaunginya dengan jebakan lain yaitu bid’ah.

Allah menyampaikan dalam QS Al Hasyr : 7 “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya”

Rasulullah juga telah menyampaikan “Aku tinggalkan pada kalian (Islam ini) dalam keadaan putih bersih malamnya seperti siangnya, tidaklah seseorang melampaui batas setelahku kecuali akan binasa” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Meskipun telah diperingatkan tentang akibat dari bid’ah, masih banyak manusia yang tertipu dengan amalannya, dibuat sibuk dengan perkara-perkara yang tidak dicontohkan dan melalaikan hal-hal yang sunnah, karena sunnah dan bid’ah tidak bertemu dalam satu kehidupan. Dalam pandangan pelaku bid’ah perbuatan yang menyelisih sunnah Rasulullah adalah baik. pelaku bid’ah lebih disenangi iblis dari pada pelaku maksiat, karena pelaku maksiat dapat bertaubat sedangkan pelaku bid’ah sulot bertaubat.

3. Dosa-dosa besar

Bila selamat dari syirik dan bid’ah maka bersiaplah, manusia akan dijebak dengan dosa-dosa besar dengan cover lebih indah dari nama-nama dosa besar yang umum diketahui manusia, salah satu trik jitu yang dibuat adalah dengan mengganti namanya menjadi indah, dengan mengganti jalannya lebih mudah. Dengan menyempitkan makna dosa besar hanya pada hal-hal yang lazim dan tidak sadar dengan dosa lainnya. misal yang terdekat disekitar saat ini adalah, riba dianggap bunga, zina dinamakan hubungan pranikah dan masih ada 74 lebih dosa-dosa besar dan bisa saja manusia telah terjebak didalam beberapa dosa itu. Na’udzubillah...  

4. Dosa-dosa kecil yang diremehkan

Jika manusia telah selamat dari jebakan ketiga, ingatlah masih ada jebakan selanjutnya yaitu dosa-dosa kecil yang diremehkan, tanpa disadari dosa kecil itu akan terus menumpuk. Rasulullah menggunakan ranting perumpamaan dosa kecil, jika ditumpuk dosa-dosa kecil bisa berakibat besar. Bukankah jika akibatnya telah besar akan ada resiko yang harus ditanggung?

5. Mubah (sesuatu yang dibolehkan)

Jebakan selanjutnya yang sangat manis adalah mubah. Dalam kondisi ini manusia akan disibukkan dengan melakukan perkara-perkara yang dibolehkan namun membuatnya lupa pada perkara-perkara yang dianjurkan. Misalnya hobi melakukan kegiatan x sehingga sibuk dengan hobinya, melupakan hak dan kewajiban yang mengikat dirinya. Tanpa sadar hobinya telah membuatnya semakin jauh dari perkara yang harusnya diselesaikan, menjauhkan dari hal yang bermanfaat sibuk dengan kesenangan yang bersifat semu. Rasulullah telah mengingatkan bahwa “Dua nikmat yang kebanyakan manusia terlalaikan dengannya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang”(HR Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

6. Menyibukkan dengan amalan kecil agar terhindar dari amalan besar

Iblis kembali melakukan jebakan, membuat manusia sibuk dengan amalan kecil yang membuatnya terhindar dari amalan besar yang timbangannya berat dihadapan Allah. Misalnya sibuk dengan menambah kewajiban diluar rumah sedangkan kewajibannya terhadap keluarganya dia abaikan, sibuk menambah kewajiban-kewajiban lain melupakan kewajiban utamanya, menjaga hubungan baik dengan sahabat namun mengabaikan hubungan dengan keluarga dan tetangga.   

Itulah grand design yang diciptakan iblis untuk menjebak manusia agar menjadi penghuni neraka. Untuk itu kita harus bersemangat mempelajari tauhid, memahami agama dengan baik, senantiasa berdoa dan berlindung kepada Allah agar kita terhindar dari grand design iblis, agar kita tetap istiqomah dalam kebaikan.