Berkah di Rumah

Di saat kita berada di rumah atau menerapkan physical distancing bahkan self isolation maka semua menjadi terbatas dan terpangkas, mulai dari bergaul, ruang lingkup sampai penghasilan, semuanya menjadi terbatas dan terpangkas.

Belum lagi kejenuhan dan kebosanan yang mulai menjangkit saat kita tidak keluar rumah, dan harus kehilangan mayoritas aktivitas-aktivitas rutin kita.

Ini bisa memicu stress bagi sebagian orang, saat semua menjadi terbatas dan terpangkas, maka ada pintu solusi dalam agama kita, pintu itu bernama keberkahan.

Berkah secara sederhana berarti penuh dengan banyaknya kebaikan  dan kebahagiaan* .

Kita ambil contoh ibu Aisyah sakit, tetapi sakitanya berkah, artinya di tengah-tengah sakitnya beliau itu banyak sekali kebaikan, beliau ibadah, beliau berbuat baik, beliau bermanfaat, dan sakitnya membuat ibu Aisyah dekat kepada Allah, dan ibu Aisyah bahagia walaupun beliau sakit. Itulah contoh makna dari keberkahan.

Sehingga sedikit tapi berkah itu lebih baik dibanding banyak tapi hampa dari keberkahan.

Walaupun di dalam rumah dan menerapkan self isolation atau menjaga jarak sosial secara fisik tapi jika ALLAH berkahi maka akan lebih “menggaung” dibanding saat dalam kondisi normal.

Dalam kondisi seperti ini, maka ada sebuah ayat yang penting untuk kita renungkan, ucapan Nabi Isa 'alaihissalam :

وجعلني مباركا اينما كنت.

Dan ALLAH menjadikan aku penuh dengan keberkahan dimanapun dan kapanpun aku berada. (QS:Maryam:31)

Ayat ini menjelaskan bagaimana kehidupan Nabi Isa 'alaihissalam; dimanapun dan kapanpun beliau berada beliau penuh dengan keberkahan, beliau penuh dengan kebaikan, membawa kebaikan dan menjalaninya dengan penuh kebahagiaan.

Di rumah beliau bahagia dan menebar kebaikan, diluar rumah pun bahagia dan menebar kebaikan. Kapanpun dan dimanapun isi kehidupan beliau adalah kebaikan, kebaikan dan kebahagian.

Dalam kondisi lapang hidup beliau membawa kebaikan dan pada saat kondisi sulit atau sakit pun penuh dengan kebaikan dan dijalani dengan bahagia.

AllahuAkbar, Bagaimana cara Nabi Isa mendapatkan itu semua? Mau lapang baik dan bahagia, mau sulit baik dan bahagia.

Bagaimana cara mendapatkan keberkahan di saat kita berada di rumah, mengisolasi diri atau menjaga jarak fisik?

Mari kita buka lembaran tafsir ayat diatas.
Ada beberapa keterangan jika kita melihat penjelasan ulama tentang apa yang dilakukan oleh Nabi Isa 'alaihissalam sehingga beliau diberi keberkahan oleh ALLAH.

1. Nabi Isa 'alaihissalam adalah orang yang senantiasa menebar manfaat kepada sesama.**

Dari sini kita paham mengapa Nabi Isa 'alaihissalam diberkahi, karena dimanapun dan kapanpun Nabi Isa 'alaihissalam berada beliau selalu memberikan manfaat kepada lingkungan dan masyarakat.

Maka jika kita ingin mendapat keberkahan dalam kondisi berat seperti ini. Maka selalu berpikir bagaimana memberi manfaat untuk orang lain walaupun kita hanya berada di rumah. Mulai dari bantu orang rumah sampai bantu sebanyak mungkin orang, ingat saudaraku kita punya senjata di tangan kita yang bernama gadget, gunakanlah untuk men-share info yang positif atau buat campaign dan program ajakan kegiatan & aktifitas dari rumah yang bermanfaat dan share ide-ide usaha bagi yang “dirumahkan” atau yang usahanya harus gulung tikar karena pandemi ini. Dan prioritaskan memberi manfaat untuk akhirat seseorang sebelum memberikan manfaat untuk dunia seseorang, maka dengan memberi manfaat kita insya Allah akan menjadi manusia yang berkah.

2. Nabi Isa 'alaihissalam mengajarkan kebaikan dan ilmu.***

dimanapun dan kapanpun beliau selalu mengajarkan kebaikan kepada lingkungan dan Bani Israil.

Maka Jika kita ingin mendapatkan keberkahan di kondisi hari ini, maka isi waktu & hari-hari ini dengan ilmu, berada di rumah atau physical distancing bukan halangan untuk menuntut ilmu, justru seharusnya semakin banyak waktu untuk mengikuti kajian baik yang live online atau rekaman, jika kesulitan untuk kajian yang durasi panjang, kita bisa raih ilmu yang dikemas dalam nasehat-nasehat singkat. Walaupun yang terbaik adalah sapu bersih keduanya.

Luangkan waktu untuk baca buku dan artikel yang sarat akan ilmu. Lalu ilmu yang didapatkan kita coba amalkan, jangan hanya semangat belajar tapi lupa diamalkan. bukankah dengan mengamalkan ilmu merupakan edukasi dengan contoh, mengajarkan dengan contoh di hapadan orang rumah kita, sehingga mereka bisa mendapatkan hidayah dan mendapatkan kebaikan.

Mari kita sebarkan kajian, nasehat singkat, artikel dan ilmu yang kita dapat mulai dari orang terdekat, lingkungan, sampai network yang kita punya. gunakan sosmed dan media yang kita miliki.

Dan juga bagi yang memiliki keahlian yang berguna di kondisi ini ajarkan keahlian kita serta berikan inspirasi kebaikan kepada orang lain.

Sebagaimana bagi orangtua ini momentumnya mengajarkan berbagai macam kebaikan kepada anak-anak kita yang selama ini banyak diambil alih oleh pihak sekolah.

3. Nabi Isa 'alaihissalam senantiasa beramar ma’ruf nahi munkar, mengajak manusia untuk mentauhidkan ALLAH dan beribadah kepada ALLAH.****

Maka jika kita ingin mendapatkan keberkahan,
Ajak keluarga dan masyarakat yang dapat kita jangkau untuk kembali kepada ALLAH, beribadah hanya kepada ALLAH khususnya di kondisi seperti ini, merendah dan mengkerdilkan diri dan bersimpuh di hadapan Allah, bukankah ALLAH menurunkan wabah seperti ini agar kita kembali kepadaNya?

Ingatkan orang rumah dan masyarakat yang bisa kita jangkau, untuk senantiasa menjaga ibadahnya, ingatkan untuk menjaga sholat mereka, dzikir mereka dan doa-doa mereka, ajak mereka kembali kepada Allah.

Dan jika kita melihat anggota rumah atau masyarakat bermaksiat, ingatkan dan cegahlah dengan cara yang hikmah dan santun.

4. Nabi Isa 'alaihissalam berusaha memberikan kebaikan untuk orang yang mengikutinya.*****
Ini PR untuk kita, sebagai suami, ayah atau ibu. Berikan kebaikan kepada anggota keluarga dan anak- anak kita.

Berikanlah contoh yang baik untuk pegawai, staff,  atau asisten rumah tangga kita berikanlah kebaikan untuk mereka semua.

Dari sini ternyata yang membuat jenuh & stress bukan karena kita di rumah dan menghadapi hiruk pikuk orang rumah, tapi karena kita tidak berkah saat di rumah.

Sebagaimana yang membuat kita resah dan panik bukan karena situasi wabah atau jatuh sakit tapi karena kita tidak berkah saat wabah atau saat sakit.

Maka Salah satu PR besar kita adalah mendapatkan keberkahan dari ALLAH, sehingga dimanapun kita, baik dirumah maupun diluar, baik kita sakit atau sehat kita selalu diliputi kebaikan dan menjalaninya dengan penuh kebahagiaan.

Semoga Allah memberikan keberkahan pada diri kita, orang-orang terdekat kita dan seluruh kaum muslimin dan semoga Allah angkat wabah ini dari kehidupan kita.

✏ Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

📩
Facebook, Instagram, YouTube, Telegram, SoundCloud: @muhammadnuzuldzikri
www.muhammadnuzuldzikri.com

* (Imam Thobari & Imam Ibnul Qoyyim dalam Badai’ Fawaid), (Ma’anil Quran oleh Imam Al Farro’)

** (mujahid, ibnu katsir 5/229, al-Muharror al-Wajiz 4/14)

***:(mujahid, ibnu katsir 5/229)

**** (‘ibnu katsir 5/229, Athoo)

***** (al-Baghowi 3/233)

Komentar

  1. MasyaAlloh, jazakillah khairan katsyiran untuk sharingnya mba

    BalasHapus
  2. MasyaAllah ini resume kajian kah mba?

    BalasHapus
  3. Masya Allah..tulisannya sangat menginspirasi. "Barangsiapa bersyukur, maka akan Allah tambah nikmatmu". Maka ketika kita mensyukuri dan mengisi nya dg hal yg bermanfaat insya Allah akan membawa kebahagiaan..😊🙏. Semoga kita sll dlm penjagaan Allah, dan wabah ini segera pergi. Aamiin..

    BalasHapus
  4. Terima kasih pengingatnya Mba. Memang sudah mulai masuk fase jenuh ni mba. Belajar menata ikhlas lagi biar berkah 😊

    BalasHapus
  5. Masyaallah aku terpesona sama kata-kata ini "prioritaskan memberi manfaat untuk akhirat seseorang sebelum memberikan manfaat untuk dunia seseorang".
    Hal yang sangat tidak terfikir oleh aku sendiri.
    Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang menebar keberkahan untuk orang lain.aamiin

    BalasHapus
  6. MasyaAllah trimakasih mb remindernya.. betul seharusnya memang kehidupan orang mukmin itu baik lapang maupun sempit adalah kebaikan.. 😊

    BalasHapus
  7. masya allah mbak, positif bangeeet tulisannya. mungkin semua orang lagi struggling bertahan hidup di tengah pandemi ini, dan aku juga mulai sumpek di rumah. padahal baiti jannati yaaa, harusnya rumah penuh keberkahan 💛

    BalasHapus
  8. MasyaaAllah, Semoga Kita selalu mengingat bahwa Allah menciptakan Kaya Dan cukup, apapun keadaan Kita, menyebar manfaat menjadi fitrah Kita sebagai manusia

    BalasHapus
  9. MASYA Allah makasih mba sharingnya

    BalasHapus
  10. MasyaAllah mbak.. Kuncinya senantiasa membawa manfaat dan menyebar kebaikan ya.. ����

    BalasHapus
  11. masyaAllah tabarakallah...tq sharingnya mba😊🙏

    BalasHapus
  12. memaknai puasa ramadhan , banyaknya org memaknai hanya sebatas menahan lapar dan dahaga, serta berhenti ghiba,tidak tipu", tapi kalau bisa memaknai ramadhan yg sesungguhnya adalah melakukan ibadah untuk memperoleh ridho dan ampunan dari Allah atas dosa yang kita perbuat , syikron sharingnya mba

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Tertinggal Bukan Pemenang

Penghambat Kebahagiaan

Kenangan Dalam Lembaran Kertas