Karakter Bidadari Surga
Karakter
Bidadari Surga
By : Ustadzah Ummu Hany
28 Februari 2020 di Aula Raja Inal GubSu
Menjadi
bidadari surga adalah impian setiap wanita muslimah. Dan Insya Allah kita
termasuk kedalamnya, Aamiin Ya Rabb...
Sifat bidadari surga adalah yang menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia (Akhlak kepada Allah, akhlak kepada Rasulullah, akhlak kepada diri sendiri, akhlak kepada keluarga, akhlak kepada suami, orang tua, anak dan teman). Akhlak sangat menentukan kepribadian seseorang.
Bidadari surga itu perhiasannya adalah akhlak yang mulia dan rasa syukurnya pada Allah.
Hatinya seperti permata, berkilau karena tidak menyimpan dendam, benci, iri serta dengki kepada siapapun.
Untuk
masuk dalam golongan bidadari surga, tentu saja kita harus tahu apa saja yang
menjadi karakter bidadari surga itu, agar kita bersemangat untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik, agar kita terus menjadikan akhlak kita mulia, agar kita benar-benar melakukan setiap hal dengan niat Lillahi ta'ala. Allah telah menyebutkan karakter atau ciri
dari bidadari surga didalam Al-Qur’an, antara lain adalah sebagai berikut :
إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ
"tetapi
hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)," (40)
Yaitu hamba-hamba yang
beriman.
أُولٰٓئِكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَّعْلُومٌ
"mereka
itu memperoleh rezeki yang sudah ditentukan," (41)
mereka berada didalam surga
setiap pagi dan sorenya
فَوٰكِهُ ۖ وَهُمْ مُّكْرَمُونَ
"(yaitu) buah-buahan. Dan mereka
orang yang dimuliakan,"(42)
Yaitu berbagai macam rezeki yang
dimakan hanya untuk dinikmati bukan untuk memelihara kesehatan, karena penduduk
surga hidup abadi dan sehat untuk selamanya sehingga tidak perlu lagi memelihara
kesehatan.
فِى جَنّٰتِ النَّعِيمِ
"di
dalam surga-surga yang penuh kenikmatan,"(43)
عَلٰى سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِينَ
"(mereka
duduk) berhadap-hadapan di atas dipan-dipan." (44)
mereka duduk berhadap-hadapan
sehingga sebagian mereka tidak melihat tengkuk yang lainnya.
يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِكَأْسٍ مِّنْ مَّعِينٍ
“Kepada
mereka diedarkan gelas (yang berisi air) dari mata air (surga),” (45)
mereka diberi gelas-gelas beserta
minumannya (khamar dari sungai khamar) yang mengalir bagaikan sungai di bumi.
بَيْضَآءَ لَذَّةٍ لِّلشّٰرِبِينَ
"(warnanya)
putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum." (46)
Warnanya lebih putih daripada
susu dan sangat lezat rasanya. Berbeda dengan khamar didunia yang rasanya tidak
enak
لَا فِيهَا غَوْلٌ وَلَا هُمْ عَنْهَا يُنْزَفُونَ
“Tidak
ada di dalamnya (unsur) yang memabukkan dan mereka tidak mabuk karenanya.” (47)
minuman itu tidak membuat mereka
mabuk berbeda dengan minuman di dunia.
وَعِنْدَهُمْ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِ عِينٌ
"Dan
di sisi mereka ada (bidadari-bidadari) yang bermata indah, dan membatasi
pandangannya," (48)
Disisi mereka duduk bidadari yang
menundukkan pandangan matanya, hanya memandang suami mereka saja, tidak
membanding-bandingkan suaminya dengan yang lain, karena menurut mereka suaminya
adalah yang paling cakap. Mata mereka sangat jelita.
كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَّكْنُونٌ
"seakan-akan
mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik."(49)
Warna kulit mereka seakan-akan
(adalah telur) burung unta (yang tersimpan dengan baik), yang terlindungi oleh
bulu induknya, sehingga tidak ada suatu debu pun yang menempel padanya,
demikian pula warnanya, putih kekuning-kuningan, dan warna kulit seperti itu
adalah warna kulit wanita yang paling cantik
2. Q.S
Ar Rahman 55 - 58 & 70 - 74
Allah SWT berfirman
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?" (55)
فِيهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ
إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَآنٌّ
"Di
dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak
pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya."(56)
(Di dalam surga itu) maksudnya,
dalam kedua surga itu dan pada gedung-gedung dan istana-istana yang ada di
dalamnya ada bidadari-bidadari yang selalu menundukkan pandangan matanya artinya,
pandangan mereka terbatas hanya kepada suami-suami mereka saja, mereka belum
pernah digauli, mereka terdiri dari bidadari-bidadari atau wanita-wanita dunia
yang masuk surga.
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (57)
كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ
"Seakan-akan
mereka itu permata yaqut dan marjan." (58)
Seperti permata yaqut dalam hal
beningnya dan seperti marjan maksudnya, putihnya bagaikan permata.
فِيهِنَّ خَيْرٰتٌ حِسَانٌ
"Di
dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan jelita." (70)
Di dalam surga-surga itu ada
bidadari-bidadari yang baik-baik akhlaknya lagi cantik-cantik rupanya
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (71)
حُورٌ مَّقْصُورٰتٌ فِى الْخِيَامِ
"Bidadari-bidadari
yang dipelihara di dalam kemah-kemah." (72)
Bidadari-bidadari itu matanya
sangat jelita, mereka dipelihara di dalam kemah-kemah yang terbuat dari permata
yang dilubangi, keadaan mereka diserupakan dengan gadis-gadis yang dipingit di
dalam kemahnya.
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (73)
لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا
جَآنٌّ
"Mereka
sebelumnya tidak pernah disentuh oleh manusia maupun oleh jin."(74)
Mereka tidak pernah disentuh oleh
manusia sebelum mereka, sebelum oleh suami-suami mereka dan tidak pula oleh
jin.
3. QS
Al Waqi'ah 22 - 23 & 35 - 37
Allah SWT berfirman
وَحُورٌ عِينٌ
"dan
ada bidadari-bidadari yang bermata indah," (22)
Dan bidadari-bidadari itu yakni
wanita-wanita yang memiliki mata hitam pekat pada bagian yang hitamnya dan
putih bersih pada bagian yang putihnya, matanya lebar tetapi cantik.
كَأَمْثٰلِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ
"laksana
mutiara yang tersimpan baik."(23)
Para bidadari itu laksana mutiara
yang tersimpan dan terpelihara
إِنَّآ أَنْشَأْنٰهُنَّ إِنْشَآءً
"Kami
menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung," (35)
Maksudnya, bidadari-bidadari yang jelita lagi cantik
itu Kami ciptakan tanpa melalui proses kelahiran terlebih dahulu.
فَجَعَلۡنَـٰهُنَّ أَبۡكَارًا
“lalu Kami
jadikan mereka perawan-perawan” (36)
Semua bidadari itu Allah jadikan
mereka gadis-gadis perawan, setiap
kali suami-suami mereka menggaulinya, para suami itu menjumpai mereka dalam
keadaan perawan kembali; dan tidak ada rasa sakit dikala menggaulinya.
أَتۡرَابࣰا عُرُبًا
“yang penuh cinta dan sebaya umurnya” (37)
Artinya wanita yang sangat
mencintai suaminya dan sangat merindukannya umur
mereka setara satu dan yang lainnya.
jazakillah mba
BalasHapusWajazakallahu khairan Mbaa
HapusTerimakasih sharing ya mab
BalasHapusKembali Mba😁
HapusMakasih loh dah main disini 😊
Semoga kita semua menjadi bidadari surga ya mba
BalasHapusMasyaallah nice sharing mba 😊semoga kita semua termasuk golongan penghuni surga.aamiin
BalasHapusPR besarnya adalah, terkadang wanita terkhusus muslimah masih belum pada paham tentang hal ini. Maka peran kita untuk dakwah makin diharapkan. Semoga kita semua bisa menjadi wanita dirindu surga. Aamiin. Tetap semangat
BalasHapusAamiin Ya Rabb....
HapusMasyaAllah :)
BalasHapus