Obati Hatimu, Raih Rahmat Rabb-mu


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, salam ukhuwah untuk sahabat blogger bengkel diri dari berbagai angkatan dimana pun berada, spesial (salam takzim) untuk Ustadzah Nunung yang telah berbagi ilmu kepenulisan, pembimbing, penyemangat untuk memberanikan diri melangkah dalam menata kata menjadi sebuah tulisan hingga "berani nekad" menulis di blog dan bergabung dalam komunitas blogger bengkel diri, semoga diri ini mampu menjalankan visi misi sekolah bengkel diri lewat tulisan maupun lewat tindakan. Semoga kita semua selalu berada dalam naungan Cinta Sang Pemilik Cinta, semoga dilindungi dari marabahaya, dan semoga pandemi ini segera usai. Aamiin Ya Rabbana...

Nah sahabat, jika bicara masalah hati pastinya ujung-ujungnya jadi baper ya hehe karena dari hatilah semua bermula, kalau hatinya baik maka kitanya juga ikutan baik, Insya Allah. Biar hati tetap baik gimana sih? Hmmm sepertinya gak akan jauh-jauh dari nasyidnya Opick Tombo Ati. (Bila sesuai zamannya pasti ingat yak. Buat yang zamannya udah lewat tanya si mbah google aja ya hehe)

Setiap kita pasti merasa senang, merasa sedih, menderita, kadang terasa lapang, kadang juga terasa sempit. Ada sebab pasti ada akibat,kan? Sebabnya bisa jadi karena cara kita yang salah dalam mengelola hati akibatnya hati menjadi bernoda (berpenyakit). Kalau sudah berpenyakit ya mesti di kasih obat biar sembuh. Adapun yang menyebabkan sakitnya hati adalah hati terkena penyakit syahwat dan syubhat.
Penyakit syubhat ini adalah melakukan perbuatan yang melanggar batasan syariat demi menuruti hawa nafsu. Contoh  yang sering terlihat adalah melakukan perbuatan diluar batasan syariat seperti berzina, ghibah, KKN, fitnah.

Penyakit syubhat adalah melakukan perbuatan yang bukan hanya melanggar batasan syariat tapi telah melanggar ketetapan Allah, contohnya berbuat syirik, ragu terhadap karunia Allah, bid’ah, meremehkan dosa kecil dan masih banyak hal lain yang terjadi disekitar kita yang terkait dengan hubungan manusia dengan Allah.

Jadi bagaimana caranya agar kita terhindar dari penyakit hati? Kunci utamanya adalah mintalah pada Pemilih Hati, karena segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya dan do’a yang kita panjatkan dapat membuat-Nya menatap kita penuh Cinta. Bukankah Allah akan Memberi jika kita meminta? Terkadang, hati aja yang gak sabar dan sok tau (ehhh kan jadi kebawa-bawa sampe kehati). Karena tanpa Rahmat-Nya maka kita benar-benar akan rugi didunia hingga akhirat nanti. Sebagaimana Allah telah menyampaikan dalam QS Hud : 47
“Nuh bertanya, “Ya Rabbku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesungguhnya aku tidak mengetahui (hakikatnya). Kalau engkau tidak mengampuni-Ku dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang yang rugi” 

Dan disampaikan pula dalam QS Al An’am : 125
“Barang siapa dikendaki Allah akan mendapatkan hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak. Seakan-akan dia (sedang) mendaki kelangit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.

Maka mohonlah petunjuk kepada-Nya jika kita menginginkan rahmat-Nya. Untuk dapat meraih Rahmat dan Cinta Allah, maka kita harus menempuh beberapa langkah, diantaranya dengan terus berbuat baik, taat kepada perintah Allah, menjauhi segala larangan-Nya, memperhatikan hubungan kita dengan sesama dan sekitar. Diantara hal yang menjadi sebab memperoleh hati yang lapang (terhindar dari penyakit) adalah dengan : 

1. Mengesakan Allah
Ibnu qoyyim mengatakan, penyebab lapangnya hati adalah dengan mengesakan Allah, tidak menyekutukan Allah (Tauhid). Sebab hidayah dan tauhid merupakan sebab terbesar lapangnya hati, sedangkan kesyirikan dan kesesatan merupakan penyebab terbesar sempitnya hati. Mengesakan Allah dapat membuat hati menjadi tenang, bahagia, merasakan lezatnya beribadah kepada Allah. sebagaimana telah disampaikan dalam 
QS Ta-Ha : 130
“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum matahari terbenam, dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan diujung siang hari, agar engkau merasa tenang”

QS Fath : 4
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan kedalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara lngit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana”

2. Mengerti dan Memahami Nama dan Sifat Allah  
Bukti bahwa seorang hamba memahami nama dan sifat Allah adalah ia akan menggantungkan hatinya hanya kepada Allah, menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah, karena ia mengetahui bahwa hanya Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, disebabkan hal itu maka hatinya menjadi tenang.

Saat ditimpa musibah ia akan mengembalikan semua perkara kepada Allah, karena ia tahu bahwa segala yang terjadi telah ditakdirkan Allah dan ia akan paham bahwa itu adalah bukti cinta Allah kepadanya.

3. Membaca, merenungi dan memahami Al-Qur’an
QS Al-Baqarah : 2
“Kitab (Al-Qur’an)ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”

QS Yunus : 57
“Wahai sekalian manusia. Sungguh telah datang kepada kalian nasehat dari Rabb kalian, penyembuh dari penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”

QS Al-A’raf : 204
“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dengan baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”

Kenapa harus Al-Qur’an? Karena tidak ada kebaikan, keraguan dan petunjuk kecuali yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an. Demikian juga tidak ada larangan di dalam Al-Qur’an kecuali mengakibatkan keburukan dan kerugian. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan kecuali telah disebutkan dalam Al-Qur’an.

Dengan membaca Al-Qur’an, mentadabburinya hati akan menjadi tenang, tidak kering, jiwanya terasa hidup tidak hampa. Dari memahami Al-Qur’an kehidupan akan terisi dengan berdzikir kepada Allah dan berdzikir merupakan kunci ketenangan hati. Ketenangan hati akan berbanding lurus dengan kadar keimanan. Jika keimanan seorang hamba bertambah maka ketenangan hatinya akan bertambah. 
Allah telah menyampaikannya dalam QS Al Anfal : 2
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah iman mereka dan hanya kepada Rabbn-ya mereka bertawakal.

4. Menegakkan sholat dan menunaikan zakat
QS AN Nur : 56
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi Rahmat”

QS Al-Baqarah : 3
“Yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka”

QS Al Baqarah : 110
"Dan laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkan (pahala) disisi Allah. Sungguh Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”

5. Beristighfar 
Beristighfar tidak hanya mendapatkan pahala dan ampunan tetapi juga dapat melembutkan hati yang keras, iringi Istighfar dengan menyesali perbuatan dosa dan mohonlah agar Allah benar-benar mengampuni dosa-dosa dan memberikan rahmat kepada kita.

6. Berkumpullah bersama orang-orang yang sholeh
Pentingnya memilih teman yang baik karena akan ada yang mengingatkan kita pada kebaikan, meskipun tidak langsung mengingatkan melalui lisannya namun kita dapat mengikuti perbuatan baik yang ia lakukan, akan ada yang mendoakan kebaikan untuk kita karena teman yang baik akan menyelipkan doa kebaikan untuk temannya, jadinya saling mendoakan, kan? Bukankah setiap doa akan kembali kepada pelakunya? Dan teman yang baik akan memberi safaat kepada temannya.  

7. Berdoa dan mohonlah kepada-Nya
Berdoa dan mohonlah agar Allah memberi kelapangan hati kepada kita. Apabila seorang hamba tidak mau berdoa kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya. Seperti disebutkan dalam QS Ghafir : 60
“Dan Rabbmu berfirman “berdoalah kepada-ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina”

Dan, agar hati menjadi lapang, perbanyaklah doa yang telah dipanjatkan Nabi Musa kepada Allah yang dapat kita lihat dalam QS Thaha : 25 – 26 :
“Dia (Musa) berkata “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku”

Adapun yang menjadi penyebab lapangnya hati tidak hanya terbatas pada hal-hal diatas karena tulisan diatas hanya sebagian dan sebatas pengetahuan penulis. Untuk hal-hal lainnya pastinya teman-teman lebih tahu dan dapat menyampaikannya disini yaa biar ktia saling belajar, saling memberi inspirasi dan saling mendo’akan tentunya.

Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah kepada kita semua untuk mengamalkan setiap ibadah yang dapat memperberat timbangan kita disana nanti...

Komentar

  1. Aku baru tau ada yang namanya penyakit syubhat. Terima kasih ilmunya ๐Ÿ˜Š

    BalasHapus
  2. Sampai skrg kalau almatsurat paling suka bagian ya muqallibal qulub...memang hati pusat dari segala keadaan ya mba :"

    BalasHapus
  3. masyaaAllah....alhamdulillah, jazakillah pengingatnya mba
    barakallahufiik

    BalasHapus
  4. Rasul bersabda "Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)”

    Semoga kita semua diberikan hati yg bersih ya mba', amiin ๐Ÿ™

    BalasHapus
  5. Maa syaa Allah
    Jazakillah khair mba
    Itulah mengapa hidayah juga perlu dijemput yaa
    Salah satunya dengan membuka hati

    BalasHapus
  6. Terima Kasih tulisannya, kembali diingatkan

    BalasHapus
  7. Terima kasih tulisannya mba..

    BalasHapus
  8. Semoga Allah selalu menetapkan hati kita dalam keteguhan dijalan-Nya aamiin.

    BalasHapus
  9. Masyaallah.. ngomong2 hidayah, jadi inget dulunpas aku pake krudung

    BalasHapus
  10. MasyaAllah bermanfaat banget teh sharingnya ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

    BalasHapus
  11. MasyaAllah bermanfaat banget teh sharingnya ๐Ÿ˜

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Tertinggal Bukan Pemenang

Penghambat Kebahagiaan

Kenangan Dalam Lembaran Kertas