KIsah Kesombongan dalam Al-Qur'an
CATATAN KAJIAN
Kisah-Kisah
Kesombongan Dalam Al-Qur'an
Ustadz DR. Firanda Andirja, LC., MA
AHAD,
13 Desember 2020/Via ZOOM
_____________________________________________
Hadis dari
sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
"Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan sebesar biji debu." (HR. Muslim)
Yang dimaksud Dzarroh
:
Dalam bahasa Arab adalah
ungkapan sesuatu yang sangat kecil dan sangat ringan.
Sebagian
Ulama menafsirkan makna Dzarroh adalah semut yang sangat kecil.
Ada
juga ulama yang mengatakan apabila seseorang memukulkan tangannya ke tanah
kemudian dia melihat banyak pasir ditangannya, kemudian dia kebas2 tangannya
dan dia mengambil sisa sedikit pasir ditangannya. Itulah pasir yang satu butir
ditangannya disebut dengan dzarroh.
Dalam Tafsir Al Qurtubi,
bahwasanya yang namanya dzarroh adalah, partikel yang kita lihat ketika kita
membuka jendela maka nampak partikel-partikel
kecil yang terkena cahaya. Seandainya jendela itu kita tutup dan tidak ada
cahaya masuk, maka tidak nampaklah partikel-partikel
kecil tersebut.
Namun
jika kotoran yang sangat kecil tersebut berada dalam hati seseorang, maka dia
tidak masuk surga.
Dan
ini adalah ancaman yang keras dari Nabi sahalallahu'alaihi wasallam tentang
bahaya kesombongan.
Ibnu Abbas radhialllahu'anhu meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah berfirman dalam Hadits Qudsi ; "Kesombongan itu adalah selendang-Ku dan keagungan adalah pakaian-Ku maka barangsiapa yang mencabutnya dari-Ku salah satu dari keduanya, maka Aku akan melemparkannya ke neraka."(HR Ibnu Majah)
Kenapa? Karena yang berhaq
sombong hanyalah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semua ini adalah milik
Allah Subhanahu wa Ta'al. Tidak boleh kita sombong sedikitpun. Karena kita
tidak punya apa-apa. Kita
berasal dari sesuatu yang tidak ada, dulunya kita tidak ada.
Disebutkan dalam Surat
Al-Insan Ayat 1; "Bukankah
telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum
merupakan sesuatu yang dapat disebut?"
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan seberat biji debu. Ada seorang yang bertanya, “Sesungguhnya setiap orang suka (memakai) baju yang indah, dan alas kaki yang bagus, (apakah ini termasuk sombong?). Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (HR. Muslim)
Jangan sampai orang berfikiran kalau punya sendal atau baju yang bagus berarti orang sombong.. tidak. Kesombongan tidak identik dengan keindahan.
Meskipun sombong adalah penyakit hati tapi ada wujudnya dalam penerapan akhlaq.
Diantara
tanda orang yang sombong adalah;
1.
Menolak kebenaran.
2.
Merendahkan orang lain (tidak menganggap orang lain, tidak mengakui kelebihan
orang lain, tidak menghargai pendapat orang lain, dll).
Orang Sombong adalah lawan Orang yang Beriman, orang-orang yang beriman sifatnya tawadhu. Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al Furqon ayat 63;
“Dan
hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata yang baik.”
Ketika dia tawadhu hatinya dan tidak ada kesombongan dalam hatinya, maka cara berjalannya pun dia tawadhu, dari tutur katanya juga menunjukan dia tawadhu, dari kisah-kisah dan cerita yang disampaikan menunjukan dia tawadhu.
Kesombongan,
meskipun dia berusaha menyembunyikannya akan nampak dari tutur katanya dan
perilakunya.
Disebutkan pada suroh yang lain, “Dan janganlah kamu
memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan
dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri” [QS Lukman : 18]
Kesombongan
ini sangat bertentangan dengan sifat penghuni surga, karena ciri utama dari
penghuni surga adalah orangorang
yang penuh dengan ketawadhuan.
Ketika Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari hanya memakai baju biasa seperti para sahabat, sampai ada seseorang datang dari luar kota Madinnah ingin ketemu Nabi Rasulullah, orang tersebut bingung Rasulullah yang mana. Karena tidak ada penampilan istimewa yang dimiliki oleh Nabi dari sisi pakaian atau penampilan. Sama seperti yang lainnya. Sehingga para sahabat menyuruh agar Rasulullah duduk ditempat yang agak tinggi agar orang-orang tahu bahwa itu adalah Rasulullah. Hal ini tentu saja karena tawadhunya Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Ketika Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam berhijrah dari Mekkah menuju kota Madinnah, penduduk kaum Anshor mereka tidak tahu Nabi shalallahu'alaihi wasallam. Ketika Nabi shalallahu'alaihi wasallam sampai bersama Abu Bakar masuk ke daerah Quba di Madinnah, banyak orang memberi salam kepada Abu Bakar, mereka menyangka Abu Bakar adalah Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam.
Ketika Nabi sampai kemudian duduk, dan Abu Bakar menaungi Nabi dari terik matahari, baru mereka tahu bahwa itu Nabi shalallahu'alaihi wasallam.
Lihatlah bagaimana Nabi shalallahu'alaihi wasallam kalau melewati sekumpulan anak-anak, maka Rasulullah yang mengucapkan salam kepada anak-anak.
Rasulullah
tawadhu kepada para sahabat, kepada istri-istrinya.
Seperti disampaikan dalam surat
Asy-Syu’ara ayat 215, “Dan
rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang
yang beriman “. [Q.S.
Asy-Syu’ara`: 215,]
Bahaya
Kesombongan
Orang
yang sombong terancam masuk neraka jahanam.
Pada hari kiamat dibangkitkan dengan penuh kehinaan.
Rasulullah
shalallahu'alaihi wasallam bersabda, "Pada hari kiamat orang-orang yang
sombong akan digiring dan dikumpulkan seperti semut kecil, di dalam bentuk manusia,
kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi." (Hadits Hasan. Riwayat
al-Bukhâri)
Disampaikan juga dalam Surat
Az-Zumar Ayat 72; "Maka neraka
Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan
diri." [QS.
Az-Zumar : 72]
Kisah-kisah
Orang Sombong yang Allah Subhanahu wa Ta'ala sebutkan dalam Al-Qur’an.
Terlebih dahulu harus diketahu yang menjadi sebab
utama mereka masuk neraka adalah kesombongan, mereka memiliki keburukan-keburukan yang lain. Diantara sebab utama
akhirnya mereka Kafir, tetap bertahan dalam kemusyrikan adalah kesombongan, melakukan penolakan terhadap ayat-ayat
Allah Subhanahu wa Ta'ala, menghina para anbiya karena sombong dalam hati
mereka.
1. IBLIS
Iblis
ketika disuruh sujud kepada Adam dia enggan dan dia sombong.
Disebutkan dalam Suroh Baqarah ayat 34 :
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."
Suroh Shad Ayat 75 :
"Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?"
Suroh Al-A’raf Ayat 12 :
“"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah"
Iblis sombong dengan unsur penciptaannya, yang membuat angkuh tidak mau tunduk kepada perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk sujud kepada Adam.
Membuat
jiwanya menjadi rusak dan menjalar dalam perkataan dan perbuatannya,
kesombongan yang luar biasa.
Meskipun dampaknya karena kesombongannya dia harus keluar dari Surga dan harus masuk neraka dia tidak perduli. Bahkan dengan bangganya dia berjanji akan menyesatkan anak-anak Adam.
Suroh Al-Isra Ayat 62; “Dia
(iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau
muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai
hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali
sebahagian kecil". [QS.
Al-Isra : 62]
2️. NAMRUD
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman Surat Al-Baqarah ayat 258 :
"Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
Namrud
sombong setelah dia memiliki kekuasaan, kemudian dengan kekuasaan tersebut
membuat dia angkuh dan sombong, bertahap pelan-pelan dan lamalama merasa dirinya sebagai Tuhan. Kekuasaan yang seharusnya
membuat dia pandai bersyukur kepada Tuhan Sang Pemberi, ternyata membuat dia
akhirnya menjadi sombong dan angkuh karena kekuasaan.
Akhirnya Namrud matinya dengan
mengenaskan dengan cara Allah
kirimkan semacam serangga kecil (lalat
atau nyamuk),
kemudian serangga tersebut masuk kedalam hidungnya dan menembus kekepalanya,
dan akhirnya dia kesakitan kepalanya. Bila
kesakitan, ia akan membenturkan kepalanya ketembok atau memerintahkan anak
buahnya untuk memukul kepalanya bila kepalanya sakit, akhirnya ia mati dengan
penuh kehinaan.
3. FIR'AUN
Fir'aun
yang begitu sombongnya dengan mengatakan dihadapan kaumnya.
Allah
berfirman dalam Suroh :
Az-Zukhruf Ayat 51 :
“Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kamu tidak melihat(nya)?"
An-Nazi’at ayat 24 :
Fir’aun berkata, “Aku adalah rabb kalian yang paling tinggi”.
Ia tidak mau beriman kepada Nabi Musa, karena Sombong. Mereka berkata, "Apakah kami akan beriman kepada Musa dan Harun, bagaimana kami mau beriman kepada Musa dan Harun, sementara mereka berdua adalah budak-budak kami dan tunduk kepada kami, dan mereka dari Bani Isroil, Bani Isroil adalah budak-budak kami, tidak mungkin kami beriman kepada budak-budak kami."
Kesombongannya yang berakhir pada menolak kebenaran yang dibawa Nabi Musa,
padahal dia tahu bahwa Musa
diatas kebenaran, dia tahu Tuhan Musa adalah yang menguasai segalanya. Maka dalam Suroh Al Isra, Nabi
Musa berkata kepada Fir'aun. “Sesungguhnya
kamu (Fir’aum) telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat
itu kecuali Tuhan langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata. Sesungguhnya
aku memiliki persangkaan kuat kamu, hai Fir’aun, merupakan seorang yang akan
binasa. [QS : Al Isra’:
102]
Musa mengingatkan bahwa Firaun sudah tahu, tapi kenapa Firau tidak mau beriman, karena kesombongan.
Disebutkan dalam surot An Naml ayat 14 :
“Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.”
Karena kedzaliman dan ketinggian menjadikan mereka sombong yang membuat mereka menolak kebenaran, meskipun hati mereka sudah yakin. Dan akhirnya Allah binasakan Fir'aun dan bala tentaranya dengan cara yang terhina. Mengaku Tuhan ternyata mati dengan air tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan dirinya.
Disebutkan juga dalam surot Yunus ayat 90 - 91 :
"Dan
Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun
dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga
bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam, berkatalah dia, "Saya percaya bahwa
tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya
termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”
“Apakah sekarang (baru
kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu
termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan."
4. KAUM NABI NUH 'ALAIHISALLAM
Bagaimana
mereka sombong menolak dakwah Nabi Nuh 'alaihisallam, mereka menganggap derajat
mereka lebih tinggi dari pada Nuh.
Disampaikan Allah dalam :
Surat
Asy-Syu’ara ayat 111; “Mereka
berkata, “Apakah kami harus beriman kepadamu, padahal pengikut-pengikutmu
orang-orang yang hina?”
Surat
Hud Ayat 27; "Maka
berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat
kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak
melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina
di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki
sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah
orang-orang yang dusta".
Akhirnya
ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan,
"Mereka
tidak akan beriman kepadamu wahai Nuh maka buatlah kapal."
Surat
Hud ayat 36; "Dan diwahyukan kepada Nuh,
"Ketahuilah tidak akan beriman di an-tara kaummu, kecuali orang yang
benar-benar beriman (saja), karena itu janganlah engkau bersedih hati tentang
apa yang mereka perbuat."
Surat
Hud ayat 37; "Dan
buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah
engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zhalim. Sesungguhnya
mereka itu akan ditenggelamkan."
Surat
Hud Ayat 38; "Dan
mulailah dia (Nuh) membuat kapal. Setiap kali pemimpin kaumnya berjalan
melewatinya, mereka mengejeknya. Dia (Nuh) berkata, "Jika kamu mengejek
kami, maka kami (pun) akan mengejekmu sebagaimana kamu mengejek (kami).
Surat
Hud ayat 40; "Hingga
apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, Kami
berfirman, "Muatkanlah ke dalamnya (kapal itu) dari masing-masing (hewan)
sepasang (jantan dan betina), dan (juga) keluargamu kecuali orang yang telah
terkena ketetapan terdahulu dan (muatkan pula) orang yang beriman."
Ternyata orang-orang beriman yang bersama dengan Nuh hanya sedikit."
Surat
Hud ayat 41; "Dan
dia berkata, "Naiklah kamu semua ke dalamnya (kapal) dengan (menyebut)
nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun, Maha Penyayang."
Surat
Hud ayat 42; "Dan
kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam gelombang laksana gunung-gunung. Dan
Nuh memanggil anaknya, ketika dia (anak itu) berada di tempat yang jauh
terpencil, "Wahai anakku! Naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah
engkau bersama orang-orang kafir."
Surat
Hud ayat 43; "Dia
(anaknya) menjawab, "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat
menghindarkan aku dari air bah!" (Nuh) berkata, "Tidak ada yang
melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang Maha
Penyayang." Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia
(anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan."
Dalam kejaadian ini, anak
Nuh yang bernama Yam tidak mau menerima dakwahnya, menolak bantuan Nabi Nuh karena sombong dan merasa mampu menyelamatkan diri sendiri.
5. KAUM AAD
Allah
menyampaikan dalam :
Surat Fussilat ayat 15 :
"Adapun kaum Ad, maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa
alasan yang benar dan berkata, "Siapakah yang lebih besar kekuatannya
daripada kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang
menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka?”
Surat Al-Araf ayat 69 :
"Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan."
Surat Asy-Syu’ara Ayat 130 :
"Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis."
Kaum
Aad sombong dengan kekuatannya dan fisiknya.
Kemudian Allah hinakan mereka dengan siksaan yang Allah kirim yaitu angin.
Surat Al-Haqqah ayat 6-7 :
"Adapun
kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi
amat kencang,"
"Allah
menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari
terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan
seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk)."
6. KAUM TSAMUD
Nabi
Sholeh dikirim Allah kepada Kaum Tsamud akan tetapi mereka sombong dan tidak
mau beriman kepada Nabi Sholeh 'alaihisallam. Bahkan mereka mengejek
pengikut Nabi Sholeh miskin-miskin.
Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
Surat
Al-Araf ayat 75-76 :
"Pemuka-pemuka
yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, yaitu
orang-orang yang telah beriman di antara kaumnya, "Tahukah kamu bahwa
Saleh adalah seorang Rasul dari Tuhannya?" Mereka menjawab,
"Sesungguhnya kami percaya kepada apa yang disampaikannya."
"Orang-orang
yang menyombongkan diri berkata, "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang
kamu percayai."
Karena sombongnya, mereka meminta diturunkan mukjizat agar mereka beriman, kemudian Allah kirimkan Onta yang luar biasa dan ajaib sesuai permintaan mereka.
Surat
Hud ayat 64 :
"Dan
wahai kaumku! Inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat untukmu, sebab
itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan
gangguan apa pun yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa (azab)."
Surat
Al-Araf ayat 73 :
"Ini
(seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di
bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan
yang pedih."
Surat
Al-Araf ayat 77 :
"Kemudian
mereka sembelih unta betina itu, dan berlaku angkuh terhadap perintag Tuhannya.
Mereka berkata, "Wahai Saleh! Buktikanlah ancaman kamu kepada kami, jika
benar engkau salah seorang rasul."
Surat
Hud ayat 65 :
"Maka
mereka menyembelih unta itu, kemudian dia (Shalih) berkata, "Bersukarialah
kamu semua di rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat
didustakan."
Setelah
3 hari kemudian datang adzab berupa suara yang sangat keras yang memekikan
telinga beserta gempa yang sangat kuat kemudian mereka semua mati karena kesombongan yang
mereka lakukan.
7. QARUN
Qarun begitu sombong dan
melampaui batas dihadapan yang lain. Adapun kunci-kunci penyimpanan harta yang Allah berikan
kepadanya sangat berat sehingga dipikul
oleh sejumlah orang yang kuat.
Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
Surat
Al-Qashash ayat 76 :
"Sesungguhnya
Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan
Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya
sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. Ingatlah ketika
kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri".
Surat
Al-Qashash Ayat 77 :
"Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."
Surat Al-Qashash Ayat 78 :
Dia (Karun) berkata, "Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku." Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka."
Sebagian
ahli tafsir mengatakan,
"Qarun
mengatakan, Allah kasih aku kaya karena Allah tahu saya berhaq untuk kaya dan
aku punya ilmu berdagang."
Ketika
Qarun berada dipuncak kejayaannya dan dipuncak kesombongannya, Allah benamkan
Qarun masuk kedalam bumi beserta harta
benda dan kekayaannya yang ia banggakan.
Surat Al-Qashash ayat 79 :
"Maka
keluarlah dia (Karun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang
menginginkan kehidupan dunia berkata, "Mudah-mudahan kita mempunyai harta
kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia
benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar."
Surat Al-Qashash ayat 80 :
"Tetapi
orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, "Celakalah kamu! Ketahuilah,
pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang
sabar."
“Maka Kami benamkan dia (Qarun) bersama rumahnya kedalam
bumi. Maka tidak ada baginya satu golonganpun yang akan menolongnya selain Allah,
dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membelah diri”
8. KISAH SHAHIBUL JANNATAIN
Kisah ini disebutkan Allah
dalam Surat Al-Kahfi dari ayat 32-44. Tentang dua orang yang memiliki kebun yang banyak.
Surat
Al-Kahfi Ayat 34 :
"Dan
dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin)
ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu
dan pengikut-pengikutku lebih kuat"
Karena
kesombongannya akhirnya Allah menghancurkan kebunnya.
9. ORANG-ORANG QURAISY
Janganlah
kalian seperti orang-orang
yang keluar dari rumah mereka seperti kondisi orang yang sombong seperti Abu
Jahal dan teman-temannya
ketika keluar ikut dalam perang Badar. Mereka keluar dengan 1000 pasukan melawan
pasukan kaum
Muslimin yang hanya 315 yang dipimpin oleh Nabi Shalallahu'alaihu wasallam.
Karena
jumlah mereka yang banyak mereka sombong dan riya, mereka ingin tampilkan
kepada seluruh kabilah Arab, "Kami Quraisy akan hancurkan Muhammad dan
pengikutnya."
Karena kesombongan mereka akibat jumlah yang banyak maka
akhirnya mereka kalah. Dalam kisah ini,Abu Jahal yang
begitu sombong akhirnya dibunuh
dua orang anak kecil dan
dengan cara memenggal kepalanya
(dipenggal oleh Abdullah ibnu
Mas'ud). Abu Jahal Bukan
karena mati melawan orang-orang
yang kuat, bukan dalam pertempuran yang luar biasa.
10. KISAH YA'JUJ WA MA'JUJ
Kisah ini terdapat dalam surat Al-Kahfi, yaitu ketika
Dzulqornain datang dan satu kaumnya mengatakan,
“Mereka
berkata, ‘Wahai Dzul Qarnain,
sesungguhnya Ya’-juj dan Ma’-juj itu (makhluk) yang berbuat kerusakan di bumi,
maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang
antara kami dan mereka?’ Dzul Qarnain berkata, ‘Apa yang telah dianugerahkan
Rabb-ku kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan
kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku dapat membuatkan dinding penghalang
antara kamu dan mereka.’” [QS. Al-Kahfi: 94-95]
Akhirnya
menjelang hari kiamat dinding tersebut dibocorkan oleh Yajuj dan Majuj dan
mereka keluar membuat kerusakan, semua mereka bunuh.
Ketika
sudah menghabisi penduduk bumi, mereka mengatakan dengan penuh kesombongannya,
Hadits
Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam,
“Kemudian
mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah satu gunung di
Baitul Maqdis. Mereka berkata, ‘Kita telah membantai penduduk bumi. Mari kita
membantai penduduk langit.’ Lalu mereka melemparkan panah-panah dan
tombak-tombak mereka ke langit. Kemudian Allah kembalikan panah dan
tombak-tombak mereka dalam keadaan berlumuran darah.” (HR.
Muslim dalam “Kitab al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah”)
Maksudnya,
dengan sombong mereka mengira bahwa darah tersebut adalah bukti kemenangan
mereka melawan penduduk langit. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala membinasakan
mereka seluruhnya saat puncak kesombongan mereka dalam waktu yang hampir
bersamaan.
Allah
turunkan semacam ulat kecil yang membinasakan Yajuj-Majuj, ulat memakan mereka
sampai mereka oleh ulat-ulat
tersebut seperti daun-daun yang kering. Mereka
semua orang-orang
sombong mati disaat-saat
mereka berada dipuncak kejayaan mereka.
Sebagai kaum muslimin, jadikanlah hal ini sebagai
pelajaran buat kita dan janganlah kita berlaku sombong. Karena apa
yang kita miliki semuanya hanyalah titipan dari Allah, dan apa yang Allah
berikan kepada kita bukanlah untuk kita sombongkan, tapi untuk kita agar pandai
bersyukur dan mempertanggung jawabkan dihadapan Allah.
Hal-hal
yang Membuat Orang Sombong
Menurut
Al-Ghazali rahimahullah menyebutkan sebab-sebab
sombong,
Ilmu
Ilmu
merupakan hal yang paling
cepat membuat orang menjadi sombong. Karena begitu orang punya
ilmu dia merasa lebih tinggi dari yang lainnya. Ini sangat berbahaya. Karena "Seharusnya
ilmu membuat dia takut kepada Allah. Siapa yang menuntut ilmu, ilmunya tidak
membuat dia takut kepada Allah ketahuilah niatnya tidak baik."
Jangan
sampai ujub dengan ilmu yang kita miliki. Tugas kita hanya
menyampaikan kepada masyarakat tanpa
disertai kesombongan.
Ciri-ciri orang yang sombong
dengan ilmunya, para ulama menyebutkan:
》Selalu
kasar kalau bicara, tidak tawadhu.
Allah
berfirman dalam Quran Surat Al-Imron ayat 159 :
"Karena
karunia Allah kepada engkau wahai Muhammad, engkau menjadi lembut kepada
mereka"
》Tidak
menghargai pendapat orang lain, tidak memberikan sedikitpun penghargaan kepada
pendapat orang lain.
》Dalam musyawarah tidak
mau mendengar pendapat orang. Karena
dia menganggap orang lain bodoh semua,
hanya pendapatnya yang pantas didengar. Padahal Nabi
mengatakan, "bermusyawarahlah."
》Tidak
siap untuk berselisih, dia merasa kalau ada orang yang menyelisihi dia, dia
merasa rendah. Dia harus menang terus dan pendapat dia harus nomer satu.
》Tidak
mau mengakui kesalahan kita, menolak kebenaran.
Harta
Rasulullah
menyebutkan harta sangat berpengaruh pada jiwa seseorang.
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu,
"Dan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Bersabda: "Sombong dan berbangga
diri ada pada para penggembala kuda dan unta, sedangkan ketenangan ada pada
para pengembala kambing." (Hadits Ahmad No.7894)
Seseorang
akan sombong ketika dirinya sudah kaya dan hebat.
Jika telah diberi kelebihan harta
janganlah hidup dengan bermewah-mewah.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya
hidup sederhana termasuk cabang dari iman." (Ash-Shahîhah, 341)
Jangan
jadikan dunia masuk kedalam hati kita.
Keturunan
Allah
berfirman dalam Quran Surat Al-Hujurat ayat 13;
"Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
taqwa di antara kamu."
Kata
Allah, "Budak
hitam laki-laki
lebih baik dari pada seorang musyrik, budak hitam wanita lebih baik daripada
seorang wanita musyrika."
Sombong
dengan nasab tidak ada manfaatnya.
Jabatan
Bagaimana
Haman yang sombong karena pejabat besar Fir'aun.
Fir'aun
dan Namrud yang sombong karena jabatan sebagai raja.
Intinya
kesombongan dan penyakit hati bisa kita deteksi, sebab-sebab apapun yang membuat hati
anda berubah menjadi sombong maka tinggalkan.
Semoga
Allah menjauhkan kita semua dari kesombongan dan menjadikan kita orang2 yang
tawadhu.
Wallahu
Ta'ala 'alam bishowab.
Semoga kita dijauhkan dari sifat sombong ya mba, harus banyak-banyak istighfar kayaknya nih :")
BalasHapusSemoga Allah senantiasa menjaga kita dr sifat sombong,... 😭😭😭
BalasHapusSubhanallah ternyata sebesar dzarroh pun tidak boleh ada kesombongan dalam diri kita, semoga diri ini terhindar dari sifat sombong amin
BalasHapusSemoga kita selalu dijauhkan dari sifat sombong ya mba. Rasa sombong itu tipiiis sekali sehingga seringnya kita ga sadar bahwa kita sudah bersikap sombong
BalasHapus