Tidak Semua Diam Itu Emas

 TIDAK SEMUA DIAM ITU EMAS

Ust Arafat

Saya punya sebuah kipas angin yang berukuran besar. Diameternya hampir sama panjangnya dengan tangan orang dewasa. Semua rangkanya terbuat dari besi yang berat. Oleh karena itu cukup merepotkan kalau hendak dipindahkan kesana kemari. 


Angin yang dihembuskan kencang sekali, cocok untuk digunakan pada acara-acara yang mengundang banyak orang. Namun sebaliknya untuk dipakai sehari-hari di dalam rumah, tentu terlalu berlebihan. Oleh karena itulah kipas itu sangat jarang dipakai. 


Sudah bertahun-tahun kipas itu tidak bertugas, hanya teronggok di lantai dua. Beberapa hari yang lalu saya mencoba menyalakan kipas tersebut, rupanya putaran baling-balingnya tidak sekencang dulu lagi! Lebih parah dari itu, kipas tersebut menjadi tak bisa menengok ke kiri dan ke kanan. 


Saya pikir ia kehabisan pelumas, sehingga komponen-komponennya kaku. Kipas itu sama seperti manusia, harus terus bergerak. Tidak boleh diam saja. 


Ngomong-ngomong manusia yang diam saja, surat kabar The New York Times pernah memuat sebuah berita yang cukup aneh. Namun setidaknya menjadi pelajaran untuk kita semua. Seorang pria bernama Matthew Jones ditangkap polisi pada bulan Juni 2004. 


Anehnya, Jones ditangkap karena dia hanya berdiri dan diam saja pada trotoar jalan Sevent Avenue di kota New York. Tempat itu adalah jalur pejalan kaki yang sibuk. Beberapa orang yang sedang berjalan merasa tindakan Jones yang diam saja di sana memperlambat mereka. 


Saya sendiri heran. Apabila seseorang berdiri menghalangi saya saat sedang berjalan kaki, bukankah saya cukup menghindarinya saja dengan bergeser satu langkah ke kanan atau ke kiri? 


Namun demikianlah yang terjadi. Orang-orang itu melaporkan kepada polisi yang kebetulan sedang berada di sana, dan Jones pun ditangkap! Satu-satunya kesalahannya karena ia hanya berdiri dan diam saja! 


Manusia itu sama seperti kipas, harus terus bergerak. Tidak boleh diam saja. Khalifah Umar bin Khattab berkata seperti disebutkan dalam kitab Ihya Ulumuddin,


لا يقعدن أحدكم عن طلب الرزق وهو يقول اللهم ارزقني، وقد علم أن السماء لا تمطر ذهبًا ولا فضة 


"Janganlah kalian duduk-duduk saja. Mencari rezeki hanya dengan berdoa. Sesungguhnya langit tidak akan menurunkan hujan emas maupun perak!"


Pilihan kembali kepada kita semua. Masih mau diam saja sampai komponen-komponen tubuh kita menjadi kaku? Akan tetap diam saja hingga polisi menangkap kita? Hendak diam saja berharap hujan emas benar-benar turun?


Salam Bertumbuh.

⏰ Ada rezeki baru jika kita mau mencoba kehidupan yang baru!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Tertinggal Bukan Pemenang

Penghambat Kebahagiaan

Kenangan Dalam Lembaran Kertas